Chelsea Berhadapan Dengan Manchester United, Nemanja Vidic Kenang Kesuksesan Bekuk The Blues 2008 Silam
Bola Super - Pertandingan malam ini (29/12) dimana Chelsea akan kembali berhadapan dengan Manchester United di matchday 19 English Premier League 2015/16 memberi kenangan tersendiri untuk Nemanja Vidic. Pemain yang saat ini berada di Italia untuk membela Internazionale tersebut mengungkap dirinya memiliki kenangan yang tak terlupakan ketika masih bersama dengan The Red Devils dan menghadapi The Blues. Salah satunya, pertandingan bergengsi di final Liga Champions 2008 yang saat itu digelar di Moskow.
Tak salah memang bila Nemanja Vidic menyimpan banyak kenagan bersama dengan Manchester United. Vidic pernah bersama dengan Manchester United selama 9 tahun penuh. Sepanjang pengalamannya tersebut, Vidic sudah berhadapan dengan Chelsea sebanyak 17 kali pertandingan. Dan, pertandingan final Liga Champions 2008 lalu memberi kesan yang mendalam bagi pemain berusia 34 tahun ini.
Dipertandingan nanti malam, Chelsea akan berhadapan dengan Manchester United di Old Trafford. Kedua tim yang saat ini tengah tak berada di keadaan maksimal yang sempurna membuat pertandingan tersebut semakin dinanti-nanti. Terlebih, pertandingan yang ada di matchday ke 19 English Premier League (EPL) tersebut akan menjadi penentu nasip keduanya sebelum jeda musim dingin dimulai.
Lalu, apa yang membuat pertandingan Manchester United - Chelsea menjadi salah satu yang berkesan bagi Nemanja Vidic?
"Moskwa merupakan momen terbaik dalam karier saya," ujar Vidic, yang kini bermain di Italia untuk Internazionale, kepada United Review. "Untuk memenangkan Liga Champions di kota yang pernah saya tinggali, di stadion yang pernah saya ramaikan dan melawan rival terbesar kami waktu itu tentu tidak tertandingi.
"Banyak orang bertanya pada saya sepanjang waktu soal pertandingan tersebut, namun jujur saya, saya bahkan tidak pernah menyaksikannya lagi. Saya lebih memilih untuk menyimpannya di ingatan saya di dalam kepala. Saya ada di sana dan saya bermain di pertandingan itu… saya tidak perlu melihatnya di TV.
"Saya ingat para pemain [United] bergegas [ke arah saya] setelah Didier Drogba diusir wasit. Dia berusaha untuk memukul saya, dia frustrasi. Kemudian saya ingat adu penalti, John Terry meleset dan Edwin [van der Sar] menyelematkan penalti dari Nicolas Anelka. Kemudian ada ribuan fans United merayakan keberhasilan itu di tengah hujan.
"Kami memenangkan gelar tersebut lewat United way, dalam situasi dramatis. Generasi sebelum saya pernah memenanginya dengan cara yang sama di Barcelona. Dan pada 1968, pertandingannya dilanjutkan sampai babak tambahan waktu. United tidak menang dengan cara mudah, mereka menang lewat United way. Itu luar biasa pada akhirnya." tutup pemain yang saat ini masih menjadi unggulan di Internazionale tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar